Search In Google

Sabtu, 18 April 2009

Penemuan Terbaru Orang Utan di Hutan Kalimantan



Di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditemukan jenis orang utan yang belum dikenal sebelumnya. Sebenarnya ini bukan jenis baru, tegas Nardiyono dari The Nature Conservancy, sebuah LSM yang aktif dalam perlindungan alam di kawasan itu.
Bagaimana cerita ditemukannya hewan yang mirip manusia itu? Ikutilah keterangan peneliti yang berpengalaman langsung menemukan jenis hewan yang terancam punah ini kepada Radio Nederland Wereldomroep.
Setelah diberi informasi oleh masyarakat tentang adanya orang utan, Nardiyono segera mengecek kebenarannya. Rombongan NGO Pelestarian Lingkungan ini menemukan sarang orang utan sebanyak dua ratus sembilan belas.

Nardiyono: "Terus selama survei saya sempat ketemu dengan tiga orang utan. Hari pertama saya ketemu orang utan betina dengan anak. Dan hari berikutnya saya ketemu orang utan jantan. Kebetulan saya sempat ngambil fotonya dan bikin filmnya, walaupun pendek."

Bukan jenis baru
Nardiyono menambahkan, yang ditemukan ini bukan jenis orang utan baru. Ini adalah jenis orang utan yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Masih sulit untuk menemukan populasinya. Salah satu metodenya adalah dengan menghitung sarang. Sebelumnya perlu juga diteliti tentang umur sarang, tandas Nardiyono.

Nardiyono: "Jadi sebelum kita ketahui umur sarang orang utan di suatu kawasan, akan sangat sulit memperkirakan atau menganalisa jumlah populasi yang ada."

Di Indonesia jumlah hutan makin sedikit sehingga habitat orang utan juga semakin berkurang. Dan ini merupakan keprihatinan besar para pencinta lingkungan.

Nardiyono: "Ya itu sebetulnya salah satu tantangan bagi kita semua untuk melestarikan beberapa kawasan hutan yang masih tersisa, baik di Kalimantan Timur pada khususnya maupun di seluruh Indonesia pada umumnya."

Menyelamatkan habitat

Pegiat LSM lingkungan hidup ini menambahkan, bahwa fokus mereka adalah mencoba menyelamatkan habitatnya.

Nardiyono: "Dengan selamatnya kawasan yang masih bagus, harapan kita juga, kita akan menyelamatkan kehidupan yang ada di dalamnya termasuk orang utan dan beberapa satwa lainnya tentu saja."
Salah seorang yang aktif dalam penelitian ini adalah seorang pakar Belanda Eric Meijaard. Ia ikut serta di The Nature Conservancy ini sejak tahun 2005.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ilmuwan ini, silakan dengarkan wawancara selengkapnya di sini.

0 komentar:

Posting Komentar